Batam – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meninjau proses karantina pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru saja dipulangkan dari negara tetangga, Kamis (21/5). Sebanyak 293 PMI tersebut dikarantina selama 14 hari di Rusun Pemko Batam di Tanjunguncang.
“Saya ke sini untuk memastikan proses pelayanan kepada saudara-saudara kita yang baru pulang ini terlaksana dengan baik,” kata Amsakar.
Ia berharap masyarakat dapat menerima PMI ini pulang ke Indonesia melalui Batam. Dan harus diinapkan sementara di Batam sebelum kembali ke daerahnya masing-masing.
“Karena sekarang masa pandemi Covid-19 (corona virus disease 2019), maka ada protokol kesehatan yang harus dilalui. Termasuk di antaranya karantina selama 14 hari. Jadi mohon kepada warga Batam untuk berikan ruang. Sebagai anak bangsa harus saling menjaga,” ujarnya.
Sebelum masuk karantina, warga negara Indonesia yang baru kembali ke tanah air ini sudah diperiksa kesehatannya terlebih dulu. Selain itu juga sudah dilakukan pemeriksaan dengan rapid diagnostic test (RDT).
“Jadi yang masuk ini sudah di-RDT oleh KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) bersama tim Puskesmas. Selain itu juga sudah dicek suhu dan lainnya,” kata dia.
Petugas kesehatan dari Puskesmas ini juga nantinya akan rutin mengecek kondisi PMI di karantina setiap hari. Selain tenaga medis, juga akan disiagakan personel Satpol PP untuk menjaga mereka yang sedang dikarantina.
Amsakar juga sudah berpesan kepada para PMI yang sedang dikarantina untuk bersabar dan ikuti aturan. Ia berharap tidak ada satu pun yang keluar lokasi karantina selama masa yang ditentukan.
“Mereka sampaikan ke saya, minta tolong agar bisa segera pulang ke daerahnya. Tapi saya jelaskan, ada protokol yang harus dijalani. Jadi harap bersabar, patuhi aturan. Sambil kita carikan jadwal tiket untuk pemulangan nanti,” pesannya.
Menurut Amsakar, PMI yang dipulangkan dari Malaysia ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tapi dari beberapa orang yang ia tanyakan secara acak, sebagian besar menjawab berasal dari Jawa Timur. Sebagian lainnya berasal dari daerah di Jawa Barat dan ada yang dari Madura.
(mcb/am)